Pada tanggal 23 Mei 2024, di Stadion Aviva, Dublin, malam yang penuh antusiasme berubah menjadi mimpi buruk bagi Bayer Leverkusen ketika rekor tak terkalahkan mereka dihentikan oleh Atalanta dengan skor 3-0 dalam final Liga Europa. Pertandingan ini menjadi sorotan dunia berkat penampilan gemilang Ademola Lookman, yang mencetak hattrick spektakuler pada menit ke-12, ke-26, dan ke-75, mengantarkan Atalanta meraih trofi bergengsi tersebut.
Sejak peluit awal dibunyikan, Atalanta menunjukkan intensitas permainan yang tinggi. Hanya 12 menit setelah pertandingan dimulai, Ademola Lookman berhasil membuka skor. Lookman berhasil mengecoh lini pertahanan Leverkusen dan melepaskan tembakan keras yang tidak mampu dihalau oleh kiper Leverkusen. Gol ini langsung mengubah dinamika permainan, memberi kepercayaan diri yang besar bagi Atalanta dan tekanan yang signifikan bagi Leverkusen.
Tak butuh waktu lama bagi Lookman untuk menggandakan keunggulan Atalanta. Pada menit ke-26, ia kembali mencetak gol melalui serangan cepat. Skor 2-0 membuat Leverkusen semakin tertekan, sementara para pendukung Atalanta bersorak gembira.
Perlawanan Dari Bayer Leverkusen
Leverkusen, yang tampil dominan sepanjang turnamen, tampak kesulitan menemukan ritme permainan mereka. Pelatih Xabi Alonso mencoba merombak strategi dengan memasukkan beberapa pemain cadangan untuk menambah daya gedor tim. Namun, setiap upaya serangan Leverkusen selalu gagal menembus kokohnya pertahanan Atalanta. Selain itu, performa gemilang kiper Atalanta, Juan Musso, turut menghalangi setiap peluang emas yang didapatkan Leverkusen.
Babak kedua dimulai dengan semangat baru dari Leverkusen yang berusaha keras untuk mengejar ketertinggalan. Meski demikian, Atalanta tetap mempertahankan tempo permainan mereka. Pada menit ke-75, Ademola Lookman kembali menjadi mimpi buruk bagi Leverkusen. Lookman melewati beberapa pemain bertahan, dan dengan tenang menaklukkan kiper Leverkusen untuk ketiga kalinya. Hattrick Lookman ini memastikan kemenangan 3-0 bagi Atalanta dan memupus harapan Leverkusen untuk membawa pulang trofi.
Kemenangan ini merupakan pencapaian bersejarah bagi Atalanta. Gelar Liga Europa pertama mereka diraih dengan cara yang sangat impresif, mengalahkan tim sekelas Bayer Leverkusen yang sebelumnya tak terkalahkan di turnamen ini. Ademola Lookman, dengan performa luar biasanya, menjadi pahlawan bagi timnya dan akan dikenang sebagai salah satu pemain terbaik dalam sejarah final Liga Europa.
Keunggulan Atalanta
Di sisi lain, kekalahan ini memberikan pelajaran berharga bagi Bayer Leverkusen. Meski tampil dominan sepanjang turnamen, mereka harus mengakui keunggulan Atalanta pada malam itu. Xabi Alonso dan timnya harus mengevaluasi penampilan mereka dan bangkit kembali untuk musim mendatang.
Malam di Stadion Aviva itu akan selalu dikenang sebagai momen keemasan bagi Atalanta dan Ademola Lookman. Hattrick Lookman dan dominasi Atalanta di final menunjukkan bahwa dalam sepak bola, kerja keras dan determinasi adalah kunci kesuksesan. Pertandingan ini juga mengingatkan kita bahwa dalam setiap kompetisi, kejutan selalu bisa terjadi, dan pahlawan baru selalu siap muncul dari tempat yang tak terduga.